Menyambut libur panjang Kenaikan Yesus Kristus pada pekan ini, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) memperkirakan terjadi peningkatan volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara.

Diprediksi sebanyak 238.267 kendaraan akan melintasi Jalan Tol Bali Mandara selama periode 8-12 Mei 2024. Angka hal yang demikian meningkat 12,30 persen dari volume lalin normal tahun 2024, merupakan 212.164 kendaraan.

Sangkaan peningkatan volume lalin hal yang demikian mencakup lalu lintas dari tiga gerbang tol (GT), merupakan GT Nusa Dua, GT Ngurah Rai, dan GT Benoa.

Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang memprediksi puncak arus lalu lintas di Jalan Tol Bali phenixsalonsuitesmn.com Mandara akan terjadi pada H+1 Hari Kenaikan Yesus Kristus, atau Jumat, 10 Mei 2024 dengan jumlah kendaraan mencapai 49 ribu.

Antisipasi Kepadatan
Adi mempersembahkan, untuk memecahkan potensi kepadatan lalu lintas di exit tol, pihak pengelola tol sudah mengambil serangkaian perbuatan preventif.

PT JBT sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Denpasar Bali untuk memperpanjang waktu lampu lalu lintas di perempatan Pesanggaran, diawali dari pukul 16:00 Wita hingga 20:00 Wita.

Kecuali hal yang demikian dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Exit Pesanggaran Benoa. Udara itu, kerjasama dilakukan dengan aparat setempat untuk mempertimbangkan agar kepadatan di jalur arteri tak melebihi jarak 300 meter, imbuhnya.

Koordinasi dengan Angkasa Pura I

Sementara untuk mengantisipasi terjadinya bottleneck di Taman Bundaran menuju Sekiranya Ngurah Rai, PT JBT sudah melaksanakan koordinasi bersama PT Angkasa Pura I, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian.

Langkah ini juga disupport dengan pemasangan kamera Closed Circuit Television (CCTV) pandai di dua titik strategis, merupakan di Exit Ngurah Rai dan Simpang Patung Satria Gatotkaca Tuban ( Patung Kuda). CCTV pandai hal yang demikian berfungsi sebagai alat penghitung jumlah kendaraan untuk mengevaluasi rasio volume kepada kapasitas (V/C ratio).

V/C ratio mencapai 0,7, berita akan segera diberi tahu kepada pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk melaksanakan rekayasa lalu lintas, kata Adi.

PT JBT juga sudah menyiapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan baik di sepanjang jalur maupun di gerbang tol, seperti penambahan sarana, perlengkapan, maupun petugas di lapangan, termasuk penggunaan teknologi dalam melayani pengguna jalan.

Ini termasuk penambahan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol serta penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta membatasi lalu lintas, tuturnya.