Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23
Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23
Mengenal Apa itu Pendidikan Informal dan Contoh-Contohnya
Pendidikan Informal – Pendidikan adalah inti dari pembentukan individu dan masyarakat yang berkembang. Namun, selama ini fokus kita mungkin terlalu tertuju pada pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi. Tahukah https://ipmboyolali.com/ Anda bahwa ada bentuk pendidikan lain yang sama pentingnya, yaitu pendidikan informal? Pendidikan informal atau pendidikan non formal merupakan salah satu aspek yang tak boleh disepelekan. Lalu, apa sebenernya pendidikan informal itu? Bagaimana ia berperan dalam mencerdaskan bangsa serta seperti apa contoh dari pendidikan informal itu?
Apa Itu Pendidikan Informal?
Pendidikan informal adalah pendidikan yang mengacu pada pembelajaran yang terjadi di luar lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan resmi. Proses pembelajaran ini sering kali bersifat tidak terstruktur dan tidak memiliki kurikulum yang jelas seperti halnya pendidikan formal. Namun, jangan salah, dampak dari pendidikan informal bisa sangat signifikan dalam membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang.
Ciri Pendidikan Informal
Lalu apa yang membedakan antara pendidikan formal dan pendidikan informal. Berikut adalah beberapa karakteristik dan ciri dari pendidikan informal yang bisa Anda jadikan pedoman untuk mengklasifikasikannya:
1. Tidak Terikat pada Waktu atau Tempat Tertentu
Salah satu ciri khas dari pendidikan informal adalah fleksibilitasnya. Pembelajaran tidak terikat pada jadwal atau lokasi tertentu seperti halnya dalam pendidikan formal. Ini berarti individu dapat belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mereka. Sebagai contoh, seseorang dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah saat menonton dokumenter di rumah mereka sendiri.
2. Kurangnya Struktur Formal
Pendidikan informal seringkali tidak memiliki struktur formal yang jelas seperti dalam kurikulum sekolah. Pembelajaran bisa terjadi melalui interaksi sehari-hari, percakapan dengan teman, atau bahkan melalui pengalaman pribadi. Meskipun tanpa arahan yang ketat, pembelajaran semacam ini tetap berharga karena memungkinkan individu untuk belajar dengan cara yang alami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
3. Berpusat pada Keterlibatan Aktif
Ciri lain dari pendidikan informal adalah fokus pada keterlibatan aktif individu dalam proses pembelajaran. Ini berarti individu terlibat secara langsung dalam mencari, mengeksplorasi, dan memperoleh pengetahuan. Misalnya, seseorang dapat mempelajari keterampilan baru melalui trial and error atau melalui pengalaman langsung di lapangan, tanpa perlu instruktur formal.
4. Beragam Bentuk dan Sumber
Pendidikan informal dapat diakses melalui berbagai bentuk dan sumber. Mulai dari membaca buku, menonton video tutorial, berpartisipasi dalam workshop komunitas, hingga berdiskusi dengan sesama, semua merupakan contoh dari sumber-sumber pendidikan informal. Keberagaman ini memungkinkan individu untuk menyesuaikan gaya pembelajaran mereka sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
5. Penekanan pada Pembelajaran Sepanjang Hayat
Pendidikan informal menempatkan penekanan yang kuat pada konsep pembelajaran sepanjang hayat. Ini berarti pembelajaran tidak berhenti setelah seseorang meninggalkan sekolah atau perguruan tinggi, tetapi berlanjut sepanjang hidup mereka. Dengan demikian, pendidikan informal memungkinkan individu untuk terus berkembang dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan baru sepanjang masa.