Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23

Blok I dan IV RSUD Kota Bogor Diresmikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Blok I dan IV RSUD Kota Bogor Diresmikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Kamis (19/1/2023), Blok I dan Blok IV Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, yang terletak di Jalan DR. Semeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat, Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, dan Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir hadir pada peresmian.

Menurut Ilham Chaidir, blok I dan IVA akan mulai beroperasi pada Februari 2023.

“Mudahkan per 1 Februari atau akhir Januari dapat beroperasi dan dinikmati oleh masyarakat Kota Bogor,” kata Ilham.

Menurutnya, gedung Blok I ini akan menyediakan berbagai fasilitas, termasuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), Radiologi, poliklinik, mamografi, fluroskopi, dan fasilitas lainnya.

“Di IGD ini, kami memiliki 42 tempat tidur dan telah dibagi dalam zona-zona triase seperti zona merah, kuning, dan seterusnya,” tambahnya.

Ilham menjelaskan bahwa gedung yang ada saat ini baru mencapai 25 persen dari rencana keseluruhan. Ia juga menyebutkan bahwa pada tahun 2024, pembangunan akan dilanjutkan.

“Jadi, penambahan ruang rawat inap direncanakan baru akan terjadi di 2024, dengan penambahan sekitar 100 tempat tidur untuk kelas 3,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa RSUD Kota Bogor saat ini masih mengalami kekurangan ruang rawat inap.

“Kekurangan ruang rawat inap masih ada. Saat ini, jumlahnya masih sekitar 480 tempat tidur. Kami berharap dapat meningkat menjadi 600-700 tempat tidur,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyatakan bahwa dengan berdirinya gedung baru di RSUD ini, kapasitas pasien rawat inap dapat ditambah.

“RSUD ini melayani 60 persen pasien dari Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, penambahan kapasitas serta fasilitas pendukung lainnya sangat diperlukan,” ujar Bima.

Ia juga menjelaskan bahwa RSUD Kota Bogor akan dijadikan sebagai rumah sakit pendidikan.

“Kami akan terus membangun kolaborasi dengan pusat dan Jawa Barat untuk mencetak dokter spesialis yang dibutuhkan Indonesia, menjadikan RSUD Kota Bogor sebagai rumah sakit pendidikan,” tutup Bima.

Pembangunan gedung baru RSUD Soedarso Pontianak telah mencapai lebih dari 90 persen.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PU Provinsi Kalimantan Barat, Ridwan, menyampaikan bahwa pembangunan gedung baru RSUD Soedarso Pontianak saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen.

“Gedung baru ini akan melayani tanpa kelas, sehingga seluruh pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan baik,” ujar Ridwan di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa rumah sakit ini memang dibangun khusus untuk pelayanan tanpa kelas, terutama untuk BPJS kelas III.

“Gedung baru RSUD Soedarso Pontianak terdiri dari dua gedung, dengan total 277 tempat tidur, 14 kamar operasi, dan satu ruang X-Ray,” katanya.

RSUD Soedarso yang sedang dibangun terdiri dari dua gedung, masing-masing dengan enam lantai, yang satu untuk rawat inap dan yang lainnya untuk operasional, UGD, dan fasilitas lain.

Ridwan menambahkan bahwa Gubernur Kalbar, Sutarmidji, berharap rumah sakit ini dapat bersaing dan menjadi rumah sakit rujukan terbaik di Kalbar.

Menanggapi keterlambatan pembangunan, Ridwan menjelaskan bahwa pihak dinas telah melakukan audit dan pengawasan untuk mempercepat proses pembangunan.

“Untuk masalah keterlambatan, PUPR telah mengambil langkah antisipatif dengan berkonsultasi kepada Inspektorat Provinsi Kalbar mengenai langkah-langkah yang akan diambil sebagai bagian dari program audit independen,” jelasnya.

Ia menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai keterlambatan pembangunan rumah sakit tersebut, karena pelaksana komitmen untuk menyelesaikannya dengan menambah tenaga kerja dan waktu kerja.

Ridwan berharap https://www.jaiswalhospitalkota.com/ dengan memberikan waktu tambahan 50 hari kepada pelaksana, mereka dapat menyelesaikan proyek ini agar pelayanan kesehatan segera dapat dinikmati oleh masyarakat di Kalbar.

“Target awal adalah selesai pada 28 Januari 2022, dan kami berharap ini dapat tercapai agar rumah sakit secepatnya bisa dinikmati masyarakat,” tandasnya.