Fuji konsisten melanjutkan laporan dugaan penggelapan terhadap eks manajer, kendati terlapor mengajukan permintaan mediasi. Fuji ogah menanggapi hal itu, karena merasa eks manajer tak menunjukan itikad bagusnya selama ini.

Fuji An mengakui sebelumnya sebagai pribadi yang gampang percaya dengan orang lain. Apalagi, Dia menganggap eks manajer telah seperti keluarga sendiri.

“(Awalnya) Dikenalin sih, jadi saya percaya percaya aja. Jadi dahulu gampang aja gitu percaya sama orang, jadi seandainya saya udah sayang ya udah saya kasih semuanya,” ujar Fuji di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/6/2024).

“Kenapa ini dapat terjadi karena saya udah menganggap ia keluarga. Yapi ternyata ia ngelihat saya.. ya nggak tahu lah,” Fuji menambahkan.

Bikin Berat
Diakui Fuji, kasus dugaan penggelapan ini https://coloradoteardropcamper.com/ membuatnya trauma. Lantaran persoalan tersebut, sekarang Fuji kerap merasa was-was seandainya bertemu dengan orang-orang baru.

“Berat banget, saya jadi trauma sama orang. Saya sama ia deket banget, kemana-mana bareng, kadang main bareng. Jadi karena kasus itu, saya ke manajer saya yang sekarang jadi menyenangi was-was, sama temen baru saya was-was, susah percaya sama orang,” ungkapnya.

Sampaikan Bukti Tambahan
Dipandu kuasa regulasinya, Fuji mendatangi Polres Metro Jakarta Barat guna memberikan keterangan dan bukti-bukti tambahan, berhubungan dugaan penggelapan yang pihaknya laporkan.

“Hari ini menambahkan sebagian keterangan dan juga ada bbrp bukti termasuk ada perjanjian antara pihak ketiga. Tapi karena ada kebutuhan untuk ditambah untuk memperkuat jadi kami menambahkan lagi juga keterangan tambahan,” terang Sandy Arifin, kuasa regulasi Fuji.

Tidak Berharap Tentram
Di kans sama, Sandy Arifin menegaskan pihaknya menolak permintaan terlapor untuk dilaksanakan mediasi. Fuji komitmen mebawa persoalan ini naik ke persidangan.

“Kita juga menyajikan bahwa per hari ini klien kami tak berharap mediasi. Beliau (Fuji) menambahkan bahwa kasus ini lanjut hingga ke pelaksanaan regulasi hingga sidang,” sebut Sandy Arifin.