Mahasiswa Teknik Mendapat Jaminan Magang Berbayar di UIC

Belajar di AS selalu menjadi impian Angie, seorang mahasiswa dari Indonesia yang sangat ingin mendapatkan pendidikan teknik kimia secara langsung. Saat menjajaki pilihan universitasnya, Angie tertarik dengan University of Illinois Chicago (UIC) karena semua sumber daya profesional yang ditawarkannya kepada mahasiswa internasional.

“Saat pertama kali mendengar tentang hal-hal hebat yang dilakukan UIC Global untuk membantu mahasiswa internasional, saya tahu bahwa saya ingin menjadi bagian dari komunitas itu. Sejak datang ke sini, saya memiliki banyak sekali kesempatan untuk meneliti dan membangun jaringan,” katanya.

Angie adalah salah satu dari lebih dari 4.000 mahasiswa sarjana saat ini yang belajar di lebih dari 10 program gelar di Fakultas Teknik UIC, tempat mahasiswa https://www.perdagangankabalor.id/ dipersiapkan untuk karier yang sukses sejak awal. Kursus disusun dengan tujuan utama untuk memberikan mahasiswa pengetahuan, keterampilan, dan perangkat yang dibutuhkan agar dapat bersaing di pasar kerja.

Mahasiswa juga memiliki akses ke Pusat Karier Teknik khusus untuk membantu mereka terhubung dengan peluang profesional sepanjang tahun. Ditambah lagi, Fakultas Teknik bahkan memberikan kesempatan unik kepada mahasiswa teknik tahun pertama untuk bekerja sebagai pekerja magang berbayar selama musim panas setelah tahun pertama mereka melalui Program Magang Berbayar Terjamin (GPIP).

GPIP, yang didirikan dan didukung oleh fakultas dan dekan Fakultas Teknik, mendorong mahasiswa untuk mulai membangun jaringan dan meningkatkan keterampilan profesional dan kepemimpinan mereka di awal karier universitas mereka. Program ini unik bagi UIC, yang memiliki keunggulan tersendiri sebagai universitas riset terkemuka yang berlokasi di salah satu kota terbesar dan paling beragam secara ekonomi di negara ini. Sementara universitas lain mungkin menawarkan program serupa yang menjamin magang bagi mahasiswa, jarang ditemukan program yang menjamin magang tersebut juga dibayar.

Mahasiswa tahun pertama berhak mengikuti program ini jika mereka memenuhi kualifikasi tertentu, termasuk persyaratan IPK minimal 3,2 dan penyelesaian mata kuliah prasyarat, termasuk Kalkulus I dan II dengan nilai B atau lebih tinggi pada akhir tahun pertama. Mahasiswa kemudian ditempatkan pada posisi berbayar di salah satu dari 42 laboratorium riset UIC, serta di departemen universitas lainnya. Jenis penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa berbeda-beda, tergantung pada lab yang mereka tempati dalam jurusan mereka.

Ameesha, mahasiswa ilmu komputer dari India, ditugaskan ke lab penelitian bersama Profesor Isabel Cruz, yang mengkhususkan diri dalam analisis data. “Kami menjadi bagian dari proyek [yang] menggunakan data dari media sosial untuk mencari tahu area mana yang membutuhkan pasokan selama bencana alam, dengan menganalisis tweet dan urgensi posting media sosial,” jelasnya. “Informasi ini kemudian disampaikan kepada orang-orang yang menangani pasokan.

“Saya akan mengatakan [magang saya] adalah pengalaman yang luar biasa,” lanjut Ameesha. “Saya bisa bekerja dengan seorang profesor terkenal, yang melakukan segalanya untuk mendukung kami, termasuk menyediakan sumber daya seperti dua mahasiswa PhD untuk membantu kami memahami alat manajemen basis data seperti SQL. Proyek ini juga memperkenalkan kami pada berbagai cara bekerja dalam tim dan berbagai alat untuk hal yang sama.”

Topik penelitian sebelumnya mencakup penggunaan media sosial untuk konservasi satwa liar, pengumpulan data untuk pencitraan otak manusia dan jaringan saraf, serta eksplorasi sel surya peka pewarna yang berasal dari biologi dan nanomaterial berlapis.