Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23

Persepsi estetika menonton mega-mega mobile cinema pada tahun 1974 dan 2024

Persepsi estetika menonton mega-mega mobile cinema pada tahun 1974 dan 2024

Saya mengungkapkan kegembiraan saya bisa menyaksikan pertunjukan Mas Rudy di GKJ dalam rangka memperingati 50 tahun teater keliling tersebut. Saya https://longbeardband.com/ sungguh terharu dan bangga dengan teater keliling yang masih bisa menyaksikan penampilan kakak saya Jenengan. Saya dari Solo dan saya melihat “Mega Mega” tahun 1974 di Sasonomulyo. Saat itu, ia duduk di bangku kelas 3 SMAN 1 Margoyudan. Jadi saya belajar di Gajahmada dan bersyukur masih bisa melihatnya setiap kali teater tampil di Yogya. Saya ingat menontonnya
“Konser Besar” lalu “Penyanyi Berani”. Berkali-kali saya menyapa Pak Rudy tapi tentu saja saya tidak ingat karena saya hanya bertemu dengannya sebagai penonton.

Setelah lulus kuliah, saya mendapat pekerjaan dan ditugaskan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan pindah ke Sumatera, Papua. Saat di Padang, saya pernah mengikuti pertunjukan teater keliling di Taman Budaya yang menampilkan cerita “Tengul”. Jadi, di Manado, senang sekali bisa terbebas dari keinginan melihat teater keliling. Jika saya ingat dengan benar, saya melihat “Kapai Kapai”.

Dari semua yang aku lihat yang kuingat, itu “Mega Mega” dari Solo gan. Jangan salah, sudah lebih dari 3 jam berlalu pak, tanpa henti. Ini baru karena setiap acara yang saya tonton menggunakan jeda di tengah-tengah pertunjukan. Teater keliling membawa perubahan baru yang tentu saja mengejutkan dan membuat takjub banyak orang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara berlatih sampai pertunjukan 3 jam “Mega Mega” hampir seimbang antara lucu dan sedih. Ada peran yang lebih menyenangkan
Setiap kali muncul, yang muncul adalah tukang becak Hamung. Ibarat pemain sepak bola, penyerang tengah dan setiap menerima umpan langsung menghalaunya dan membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Namun pemain lain seperti Koyal, Panut, bahkan Retno dan Mae juga turut menghibur. Tukijan yang lebih serius banyak menunjukkan keseriusan dalam dialog-dialognya, namun tetap mengundang gelak tawa. Saya pergi ke Jakarta dari Cimahi Bandung tempat saya tinggal untuk menonton musikal Mega Mega. Saya penasaran dan merindukan teater keliling karena saya belum pernah melihatnya selama beberapa dekade. Saya menemuinya pada hari Sabtu sore, jadi saya tidak sempat bermalam di Jakarta. Tapi saya membaca bahwa ada pemain yang berbeda untuk hari Minggu, jadi saya berani dan membeli tiket untuk malam itu juga. Saya pulang ke Cimahi dan sore harinya saya berangkat ke Jakarta naik kereta api dari Bandung dan turun di Gambir dan jaraknya sudah dekat.

GKJ. Saya benar-benar mendapat kesan bahwa saya menjalani pengalaman baru, yakni teater keliling yang bagi saya tetap merupakan karya Pak Rudy yang selalu membawa perspektif baru. Rasanya rindu sekali karena tidak bisa menyaksikan setiap produksi baru yang pastinya menghadirkan bentuk-bentuk baru.