Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23
Deprecated: trim(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home1/goodheg4/public_html/wp-content/themes/apuslisting/post-formats/single/_single.php on line 23
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menandatangani pekerjaan jasa penyewaan kapal dan pengelolaan Ship to Ship (STS) untuk mendistribusikan penyaluran bahan bakar nabati (fatty acid methyl ester/FAME). Hal ini untuk mensupport program pemerintah dalam penggunaan BBM ramah lingkungan.
Kerjasama ini dilakukan dengan 22 perusahaan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Perjanjian ini secara simbolis ditandangani oleh Direktur Pemasaran PTK, Andy Arvianto dengan perwakilan APROBI Ernest Gunawan selaku Sekretaris Jenderal APROBI sekalian Kuasa Direksi PT Musim Mas dan Rowan Arifin selaku Direktur Utama PT Kekuatan Unggul Persada di Kantor Pusat PTK, Jakarta Utara 22 Mei 2024 lalu.
Kegiatan penandatanganan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Trans Kontinental, I Ketut Laba, Kepala Divisi Penyaluran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Fajar Wahyudi, perwakilan Direktorat Jenderal Kekuatan Baru Terbarukan dan Konservasi Kekuatan Kementrian ESDM Junaedi, dan Wakil Ketua Awam Bidang Rantai Pasok APROBI Suwandi Winardi.
Direktur Utama PTK, I Ketut Laba menuturkan, kerjasama ini yakni bagian dari komitmen PTK untuk mensupport inisiatif Pemerintah dalam transisi spaceman energi. Kami ucapkan terima beri atas kepercayaan APROBI. Tentunya PTK sungguh-sungguh berjanji untuk konsisten menjaga service excellence dengan mengutamakan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Semoga di tahun-tahun ke depan PTK konsisten mendapat kepercayaan APROBI dalam mensupport program bauran energi Pemerintah, baik B35 maupun peningkatan bagian FAME ke depannya”, ujar Ketut seperti dikutip dari keterangan sah, Jumat (24/5/2024).
Hal ini yakni langkah PTK dalam mensupport implementasi program B35, yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan penggunaan bahan bakar nabati dan mengurangi kebutuhan bahan bakar fosil, khususnya di kawasan Kalimantan Timur. B35 sendiri yakni campuran bahan bakar diesel dengan 35% biodiesel yang dibuat dari minyak kelapa sawit.
Meliputi Peningkatan Kapasitas
Kerjasama dengan PTK menonjolkan sinergi positif antara produsen biofuel dan sektor logistik. Ini akan memperkuat rantai pasok biodiesel nasional dan memutuskan distribusi yang efisien. Kami percaya bahwa langkah ini akan mensupport sasaran pemerintah dalam menempuh bauran energi yang lebih hijau,” kata Ernest.
Kerja sama ini juga meliputi peningkatan kapasitas infrastruktur dan fasilitas penyimpanan biodiesel di pelabuhan-pelabuhan utama.
Hal ini penting untuk memutuskan bahwa biodiesel B35 dapat disalurkan dengan cepat dan pas waktu, mensupport kelancaran operasional transportasi laut yang yakni tulang punggung distribusi barang di Indonesia.
Fajar Wahyudi, perwakilan BPDPKS, juga menambahkan, kerjasama ini yakni wujud kongkret dari dukungan industri kepada program B35. Dengan dukungan dari beragam pihak, diharapkan distribusi biodiesel akan lebih optimal dan pas sasaran, mensupport pembangunan berkelanjutan dan ketahanan energi nasional.
Kilang Pertamina Internasional Unit Dumaina Produksi Lumpur Pengeboran SF 05
Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menambah lagi sumber produksi lumpur pengeboran atau dikenal dengan nama Smooth Fluid (SF). Hal ini diperkuat dengan peluncuran produk Smooth Fluid 05 (SF-05) di KPI Unit Dumai.
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menerangkan, SF-05 selama ini diproduksi oleh Kilang Balikpapan. “SF-05 mulai pertama kali diproduksi di Kilang Balikpapan pada tahun 2007, dan ini menjadi salah satu produk andalan KPI. Kini, Kilang Dumai malahan sudah kapabel memproduksi produk sejenis,” ujar ia, Kamis (23/5/2024).
Keberhasilan Kilang Dumai memproduksi produk SF-05, lanjut Hermansyah, menonjolkan kecakapan dan kapabilitas KPI dalam mengintegrasikan cara kerja bisnisnya.
“Dengan adanya 2 unit yang kapabel memproduksi SF-05 tentunya kepastian pasokan produk ini akan semakin terjamin di masa depan. Dan ini tentunya akan memberikan kepastian ketersediaan produk hal yang demikian,” ujar Hermasnyah.